PROPOSAL
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Anemia Pada Ibu Hamil
Disusun Oleh
Awlida NIM P07131113204
Putri Anggraeni NIM P07131113232
Qammara Frilia Musaratin
NIM
P07131113233
Randy Rizaldi NIM P07131113234
Sartika NIM P07131113240
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANJARMASIN
JURUSAN DIII GIZI
TAHUN
2014/2015
Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) Anemia Pada Ibu Hamil
A.
Judul
Penyuluhan : Anemia Pada Ibu Hamil
B.
Identifikasi
Masalah
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang
unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi
akibat berbagai perubahan fisiologik yang terjadi adalah perubahan
haemodinamik.Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel – sel darah
berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan thrombosis jika terjadi
ketidakseimbangan faktor – faktor prokoaguasi dan hemostasis. (Sarwono,2009)
Suatu penelitian memperlihatkan
perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada
trimester pertama, konsentrasi Hb tampak menurun, kecuali pada perempuan yang
telah memiliki kadar Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsentrasi Hb paling rendah
didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan 30 minggu. Pada
trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang
sudah mempunyai kadar Hb yang tinggi (> 14,5 g/dl) pada pemeriksaan pertama.
(Sarwono,2009)
Sebagian besar perempuan mengalami
anemia selama kehamilan, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang.
Anemia pada kehamilan merupakan
masalah besar yang berdampak buruk terhadap kehamilan/persalinan baik bagi ibu
dan bayinya serta memerlukan penanganan yang hati-hati, termasuk pemeriksaan
untuk mencari penyebab.
Berdasarkan data yang dimiliki
posyandu “Sei Besar” di Desa Sei Besar, Banjarbaru, persentase insidensi ibu
hamil dengan anemia tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
yaitu sebesar 40% (persentase insidensi ibu hamil dengan anemia tahun 2012
sebanyak 30%, tahun 2011 sebanyak 20%). Data menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami
anemia di daerah tersebut rata – rata adalah ibu hamil yang bekerja di luar
rumah dan kondisi sosial ekonominya cenderung tinggi.Letak geografis di daerah
tersebut juga tergolong dekat dengan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas,
Bidan Praktik Swasta, Posyandu. Setelah dilakukan survey, ternyata penyebab
utamanya adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada kehamilan
dan ibu hamil cenderung tidak memperdulikan pentingnya tablet fe yang diberikan
oleh bidan atau tenaga kesehatan karena ibu hamil di daerah tersebut
menganggap bahwa tablet fe hanya membuat merasa mual jika diminum dan anggapan
tersebut telah menjadi budaya pada ibu hamil di daerah tersebut.
C.
Pengantar
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Desember 2014
Waktu : 09.00 WIB – 10.00 WIB
(60 menit)
Tempat : Posyandu Sei Besar , Desa Sei
Besar, Banjarbaru
Sasaran : Ibu hamil di Sei Besar , Desa Sei
Besar, Banjarbaru
D.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil, di harapkan ibu
dapat menambah pengetahuan tentang anemia.
2. Tujuan
Khusus
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 60 menit, diharapkan ibu hamil di Desa
Sei Besar dapat mengerti tentang :
a.
Pengertian anemia dan anemia pada
ibu hamil
b.
Macam-macam anemia pada ibu hamil
dan penyebabnya
c.
Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
d.
Akibat anemia pada ibu hamil
e.
Penatalaksanaan dan pencegahan
anemia pada ibu hamilAkibat anemia pada ibu hamil
f.
Menjelaskan tentang makanan yang mencegah
anemia pada ibu hamil
E.
Materi
Terlampir
F.
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
3.
Praktek dengan alat (poster makanan
yang mengandung zat besi)
G.
Media
1. Leaflet
2. Power Point
3. Laptop
4. LCD
5. Alat praktek
(poster makanan yang mengandung zat besi)
H.
Kegiatan Penyuluhan
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1
|
3 menit
|
Pembukaan
|
Menjawab
salam, mendengarkan dengan seksama
|
a. Mengucapkan salam
dan terima kasih atas kedatangan para peserta.
|
|||
b.
Memperkenalkan
diri dan Menjelaskan tujuan penyuluhan
c.
menyebutkan materi/ pokok
bahasan yang akan disampaikan .
|
|||
2
|
40 menit
|
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
|
Menyimak dan memperhatikan
|
a.
Menjelaskan
Akibat anemia pada ibu hamil
|
|||
b.
Menjelaskan
pengertian Anemia dan anemia pada ibu hamil
|
|||
c. Menjelaskan
Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
|
|||
d. Menyampaikan
ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
|
|||
e. Menjelaskan
Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
|
|||
f. Menjelaskan
cara minum tablet zat besi yang benar
|
|||
3
|
18 menit
|
Penutup
|
Peserta memperhatikan dan memberikan pertanyaan jika
ada yang belum jelas serta menjawab pertanyaan yang diberikan kepada peserta
saat evaluasi.
Menjawab salam
|
a.
Memberikan
kesempatan pada peserta untuk bertanya jika terdapat hal-hal yang belum
jelas.
|
|||
b.
Menyimpulkan
atau merangkum hasil penyuluhan
|
|||
c.
Mengevaluasi
hasil kegiatan dan meminta salah satu dari peserta untuk mengulangi cara
meminum tablet zat besi yang benar.
|
|||
d.
Memberi
salam dan meminta maaf bila ada kesalahan
|
I.
Lampiran
Materi
Anemia Pada Ibu Hamil
1.
Pengertian
Anemia
adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di bawah normal (normal
wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester
II (Saifuddin, 2002).
2.
Ciri-ciri
ibu hamil dengan anemia
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian
atau keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan
tes kadar Hb dalam darah.Ciri-ciri tersebut antara lain :
a. Konsentrasi
hilang
b. Lemah,
letih, lesu, dan lunglai
c. Mual dan
muntah
d. Nafas
terengah-engah dan nyeri dada
e. Nafsu makan
turun
f. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
g. Pusing/
Sakit kepala
h. Pandangan
mata berkunang- kunang
3.
Macam-macam
anemia pada ibu hamil
a. Anemia
defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
Penyebab
tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi dan
kehilangan darah akut.Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat, karena
pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin dan
terkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi penyebab penting
anemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnya.
Status gizi
yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi (Scholl, 1998). Pada
gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu oleh
kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk
ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus,
urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada
sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi
ibu dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas
dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia
defisiensi besi.
Dengan
meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua, maka
kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasi
hemoglobin. Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidak
terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena peningkatan massa
hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada janin.
Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal dialihkan,
neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia defisiensi besi (
Arisman, 2007 ).
b. Anemia
karena perdarahan
Sering
terjadi pada masa nifas.Solusio plasenta dan plasenta previa dapat menjadi
sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran.Pada awal
kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus abortus,
kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa.Perdarahan masih membutuhkan terapi
segera untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi di organ-organ vital
walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin
akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang berbahaya
telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya diterapi
dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya lebih dari 7
g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius,
dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi
selama setidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan
transfusi darah (Sarwono, 2005 ).
c. Anemia
karena radang/ keganasan
Gejala-gejala
tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak jaman dulu dikenal
sebagai ciri penyakit kronik.Berbagai penyakit terutama infeksi kronik dan
neoplasma menyebabkan anemia derajat sedang dan kadang-kadang berat, biasanya
dengan eritrosit yan sedikit hipokromik dan mikrositik.Dahulu, infeksi
khususnya tuberculosis, endokarditis, atau esteomielitis sering menjadi
penyebab, tetapi terapi antimikroba telah secara bermakna menurunkan insiden
penyakit-penyakit tersebut.Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan kemoterapi,
infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), dan peradangan kronik merupakan
penyebab tersering anemia bentuk ini.
Selama
kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia.Beberapa
diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit peradangan usus
(inflammatory bowel disease), lupus eritematosus sistemetik, infeksi
granulomatosa, keganasan, dan arthritis remotoid. Anemia biasanya semakin berat
seiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi massa sel darah
merah. Wanita dengan pielonefritis akut berat sering mengalami anemia nyata.
Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan
produksi eritropoietin normal (Cavenee dkk,2001).
d. Anemia
aplastik karena kerusakan sumsum tulang
Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia
aplastik adalah suatu penyulit yang parah.Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai
anemia, biasanya disertai trombositopenia, leucopenia, dan sumsum tulang yang
sangat hiposeluler (Marsh dkk, 1999).Sekitar sepertiga kasus, anemia dipicu
oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia, dan gangguan
imunologis.
Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah
penurunan mencolok sel induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang
menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis (Young dan
Maciejewski, 1999). Pada penyakit yang parah, yang didefinisikan sebagai
hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25%, angka kelangsungan hidup 1
tahun hanya 20 %.(Suhemi, 2007).
e. Anemia
hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek
Anemia
hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat
dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :
1) Faktor intra
korpuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia, anemia sel
sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal
hemoglobinuria
2) Faktor
ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan dapat
beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain.
Gejala utama
adalah anemia dengan kelainan-kelainan kelelahan, kelemahan, serta gejala
komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.Pengobatan bergantung
pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya.Bila disebabkan oleh infeksi maka
infeksinya di berantas dan diberikan obat-obat penambah darah.Namun, pada
beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil.Maka transfusi darah
yang berulang dapat membantu penderita ini.
f. Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan
Anemia
megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama kehamilan
sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin B12
karena tidak adanya faktor intrinsik.Ini adalah suatu penyakit autoimun yang
sangat jarang pada wanita dengan kelainan ini.Defisiensi vitamin B12 pada
wanita hamil lebih mungkin dijumpai pada mereka yang menjalani reseksi lambung
parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan
pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus.
Kadar
vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama kehamilan, kadar non
hamil karena berkurangnya konsentrasi protein pengangkut B12 transkobalamin.
Wanita yang telah menjalani gastrektomi total harus diberi 1000 mg
sianokobalamin (vitamin B12) intramuscular setiap bulan. Mereka yang menjalani
gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi selama
kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk menunda
pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena kekhawatiran bahwa akan
terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan secara
bersamaan mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga
tidak diobati).
g.
Anemia karena penyakit keturunan
misalnya anemia sel sabit
Penyakit sel
sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai
dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik.Pada
penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut
oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam
sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit.Sel yang berbentuk sabit
menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa, ginjal, otak, tulang
dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke organ
tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah,
menyebabkan anemia berat, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ dan mungkin
kematian.
Anemia sel
sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah menjadi berbentuk bulan
sabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal berbentuk donat tanpa lubang
(lingkaran, pipih di bagian tengahnya), sehingga memungkinkan mereka melewati
pembuluh darah dengan mudah dan memasok oksigen bagi seluruh bagian tubuh.
Sulit bagi sel darah merah berbentuk bulan sabit untuk melewati pembuluh darah
terutama di bagian pembuluh darah yang menyempit, karena sel darah merah ini
akan tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi serius, dan kerusakan
organ tubuh.
4.
Akibat
Anemia Pada Ibu Hamil
Akibat
anemia pada ibu hamil antara lain :
a. Abortus/
keguguran
b. Bayi lahir
prematur
c. Bayi lahir
cacat
d. Infeksi pada
saat dan sesudah persalinan
e. Kekurangan
cadangan besi
f. Kematian ibu dan janin
g. Payah
jantung
h. Perdarahan
setelah persalinan
i. Persalinan preterm/sebelum waktunya
j. Proses persalinan lama
k. Syok
5.
Penatalaksanaan
dan pencegahan anemia pada ibu hamil
Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan
adalah dengan pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari
berturut-turut selama masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil
dilakukan pada kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan
ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan
disarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah
persalinan. Pada ibu hamil trimester 3 dengan anemia perlu diberi zat
besi dan asam folat secara IM dan disarankan untuk bersalin di rumah sakit.
Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan
memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti hati ayam
(disarankan hati ayam kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan
(disarankan hati hewan, sayur dan buah organik). Dengan mengkonsumsi semua
makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah
dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari.Periksakan sedini
mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi
bisa segera dilakukan.
6.
Cara
pengolahan makanan yang baik dan benar tidak menghilangkan kadar zat besi
a. Pastikan
bahan makanan dalam keaadan segar
c. Jangan minum
tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena dapat menghambat
proses penyerapan.
Rancangan Media
Topik : Penyuluhan Anemia Pada Ibu Hamil
Judul : Anemia Pada Ibu Hamil
Sasaran :
Ibu hamil di Sei Besar , Desa Sei
Besar, Banjarbaru
Waktu : 20 Menit
No
|
Pokok Materi
|
Kemunginan Visual
|
Desain
|
|
1.
|
Akibat
|
|||
a. Abortus
|
· Keluarnya janin yang belum sempurna
· Ibu hamil kaget mengalami perdarahan banyak
|
Keluarnya janin yang belum
sempurna
|
||
|
b. Persalinan preterm/sebelum
waktunya
|
· Ibu bersalin dengan muka cemas yang di dampingi suami dan
bidan dengan caption < 36 mgu Ibu hamil yang merasakan kontraksi
|
Ibu bersalin dengan muka cemas
yang di dampingi suami dan bidan dengan caption < 36 mgu
|
|
c. Proses persalinan lama
|
· Ibu bersalin dengan ekspresi
kelelahan didampingi oleh suami dan bidan
· Ibu bersalin sedang diperiksa oleh
bidan
|
Ibu bersalin dengan ekspresi
kelelahan didampingi oleh suami dan bidan
|
||
d. Perdarahan setelah persalinan
|
· Ibu dengan wajah yang pucat
mengeluarkan darah yang banyak
· Ibu dipangku suami kaget melihat
kainnya bersimbah darah
· Ibu berbaring diatas tempat tidur
dengan bayi disampingnya dan kain penuh darah
· Keran mengeluarkan darah dengan
deras
·
Ibu yang mengalami perdarahan
dengan caption > 500 cc
|
Ibu
berbaring diatas tempat tidur dengan bayi di sampingnya dengan wajah yang
pucat mengeluarkan darah yang banyak.
|
||
e. Syok
|
· Ibu mengeluarkan darah yang banyak
dengan wajah yang pucat
· Ibu yang berbaring diatas tempat
tidur dengan terpasang infus di tangannya
·
Ibu dengan muka pucat sedang
diperiksa oleh bidan dengan ditemani suaminya
|
Ibu
mengeluarkan darah yang banyak dengan wajah yang pucat sedang diperiksa oleh
bidan dengan ditemani suaminya dan terpasang infus di tangannya.
|
||
f. Infeksi pada saat dan sesudah
persalinan
|
· Ibu tiduran dengan dahi dikompres
· Ibu tiduran dengan termometer di
mulutnya
· Ibu memakai sweater dan shall
dengan muka yang pucat
·
Termometer dengan suhu tinggi
|
Ibu
tiduran dengan dahi di kompres dan termometer di mulutnya.
|
||
g. Payah jantung
|
· Ibu yang tampak kesakitan sambil memegang dada sebelah
kirinya
· Ibu hamil yang nafasnya terengah- engah
· Jantung yang kecapean
|
Ibu hamil yang nafasnya terengah-
engah dan tampak Jantungnya kecapean
|
||
h. Bayi lahir prematur
|
· Bayi lahir dengan berat badan yang sangat rendah
· Bayi yang berada di dalam inkubator
· Bayi yang dipasang selang oksigen
· Bayi yang kulitnya keriput
|
Bayi
bengan berat badan yang sangat rendah, berkulit keriput berada di dalam
inkubator dan dipasang selang oksigen.
|
||
i. Bayi cacat bawaan
|
· Bayi yang memiliki kelainan fisik , misalnya bibir
sumbing, tidak mempunyai anus, hernia umbilikalis,kelainan jantung,
anenchepal, hidrochepalus
· Bayi dengan kelainan down syndrom
·
Ibu yang sedih melihat keadaan
bayinya
|
Bayi
yang memiliki kelainan fisik.
|
||
j. Kematian janin dan ibu
|
· Kuburan
· Ibu yang meninggal diatas pangkuan suaminya
·
Suami isteri menangisi bayinya
yang meninggal
|
Suami
istri menangis diatas kuburan anaknya.
|
||
k. Kekurangan cadangan besi
|
· Ibu dengan badan yang letih
· Darah setengah tabung dengan arah panah kebawah
disampingnya
·
Ibu yang sedang membayangkan
makanan yang bergizi
|
Ibu
dengan badan yang letih sedang membayangkan makanan yang bergizi.
|
||
2.
|
Pengertian
|
|||
Kadar Hb
< 11 gr %
|
· Bumil dengan wajah yang pucat
· Icon darah dengan caption < 11g%
· Icon darah sedang turun tangga
· Bumil melihat tabung sahli yang di tunjukkan oleh bidan
·
Tabung Hb Sahli dengan takaran
< 11 g%
|
·
Bumil melihat tabung sahli yang di
tunjukkan oleh bidan dengan takaran Hb < 11 g%
|
||
3.
|
Ciri- ciri
|
|||
a.
Pucat pada
bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
|
· Ibu hamil dengan bibir yang pucat
· Konjungtiva yang pucat
· Lidah yang pucat
· Gusi yang pucat
· Kulit yang pucat
|
Ibu
hamil dengan konjungtiva,bibir dan lidah yang pucat.
|
||
b.
Lemah, letih, lesu, lunglai
|
· Ibu hamil terkulai lemas di atas sofa
· Ibu hamil yang sedang mengusap keringat
· Ibu hamil yang sedang memegang kepala
· Ibu hamil dengan muka yang pucat
· Ibu hamil yang capek sambil memegang pinggangnya
Ibu yang sedang duduk dengan muka yang lelah
|
Ibu
hamil yang terkulai lemas diatas sofa dengan muka yang tampak lelah sambil
memegang kepala
|
||
c. Nafas terengah- engah, nyeri dada
|
· Ibu hamil menarik nafas dalam sambil memegang dada
· Ibu hamil tampak kesakitan sambil memegang dada
·
Dada ibu hamil diikat oleh tambang
|
Ibu
hamil tampak kesakitan sambil memegang dada
|
||
d.
Pusing/sakit kepala
|
· Ibu hamil memegang kepala
· Ibu hamil yang sedang duduk dengan muka pucat sambil
memegang kepala
· Ibu hamil tampak kesakitan sambil memegang kepala dengan
banyak paku yang seolah- olah menusuk kepalanya
·
Ibu hamil yang teriak kesakitan
sambil kedua tangannya diatas kepala
|
Ibu
hamil yang teriak kesakitan sambil kedua tangannya diatas kepala dan seolah-
olah banyak paku yang menusuk kepalanya.
|
||
e.
Mual dan muntah
|
· Ibu hamil yang tampak mual saat melihat makanan
· Ibu hamil yang sedang muntah- muntah
· Ibu hamil sambil memegang perutnya sedang muntah
·
Ibu hamil sedang menutup mulutnya
menahan mual
|
Ibu
hamil sedang menutup mulutnya menahan mual
sambil memegang perutnya.
|
||
f.
Nafsu makan turun
|
· Ibu hamil yang tampak malas melihat makanan
· Ibu hamil menutup mulut saat melihat makanan
· Ibu hamil yang menolak suapan makanan dari suaminya
|
Ibu hamil yang menolak suapan
makanan dari suaminya sambil menutup mulut dengan tangannya.
|
||
4.
|
Penatalaksanaan dan pencegahan
|
|||
b. Periksa kadar Hb
|
· Jari ibu hamil yang sedang disedot darahnya oleh pipet Hb
Sahli
· Ibu hamil sedang melihat hasil pemeriksaan kadar darahnya
yang di tunjukkan oleh bidan
·
Bidan sedang menusukkan lanset ke
jari ibu hamil
|
Jari ibu hamil yang sedang disedot
darahnya dengan pipet Hb Sahli oleh bidan.
|
||
c.
Konsumsi makanan bergizi seimbang
dan kaya zat besi
|
· Nasi, lauk-pauk, sayuran, buah-
buahan, air putih dan air susu
· Ikan laut, sayuran hijau, hati
·
Ibu hamil sedang makan dengan menu
makanan bergizi di depannya
|
Ibu
hamil sedang makan dengan menu makanan bergizi di depannya.
|
||
5.
|
Cara minum zat besi
|
|||
a.
Setelah
makan malam
|
· Ibu hamil sedang memasukkan tablet
fe kedalam mulutnya sambil memegang gelas di salah satu tangannya dan tampak
cahaya bulan dari jendela rumahya.
·
Ibu hamil sedang makan dan sudah
tersedia tablet fe di samping piring makannya.
|
Ibu
hamil sedang makan dan sudah tersedia tablet fe di samping piring makannya
dan tampak cahaya bulan di jendela rumahnya.
|
||
b. Jus jeruk atau air lemon
|
· Segelas jus jeruk
· Segelas air lemon
· Ibu hamil sedang minum suplemen zat besi dengan air jeruk
·
Ibu hamil sedang minum suplemen
zat besi dengan air lemon
|
Ibu hamil sedang minum suplemen
zat besi dengan air jeruk/air lemon.
|
||
c.
Bukan
kopi, teh, alkohol dan susu
|
· Segelas kopi, teh,susu dan alkohol yang diberi tanda
silang
· Ibu hamil yang sedang minum suplemen zat besi dengan air
kopi/ teh/susu/ alkohol dengan diberi tanda silang
· Segelas air putih , jus jeruk dan air lemon yang diberi
tanda cheklist
|
Ibu hamil yang sedang minum
suplemen zat besi dengan air kopi/ teh/susu/ alkohol dengan diberi tanda
silang
|
J.
Evaluasi
Pertanyaan
lisan :
1.
Apa yang dimaksud dengan anemia dan
anemia pada ibu hamil ?
2.
Apa saja ciri-ciri ibu hamil dengan
anemia ?
3.
Sebutkan macam-macam anemia pada ibu
hamil dan penyebabnya ?
4.
Apa akibat anemia pada ibu hamil ?
5.
Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan
anemia pada ibu hamil ?
6. Bagaimana cara pengolahan makanan
yang baik dan benar agar tidak menghilangkan zat besi ?