Senin, 09 November 2015

Laporan Besar Biokimia Gizi : Pemeriksaan Kadar Asam Urat Serum



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) ataupun hewan (daging, jeroan, ikan sarden) (Almatsier, 2004).
Asam urat Sebagian besar diekskresi melalui ginjal dan hanya sebagian kecil melalui saluran cerna. Ketika kadar asam urat meningkat, disebut hiperuresemia, penderita akan mengalami pirai (gout). Penyebab hiperuresemia karena produksi yang berlebihan atau ekresi yang menurun (seperti pada gagal ginjal). Produksi yang berlebihan didapatkan pada penderita dengan keganasan, terjadi turnover purin dan DNA sangat tinggi. Penyebab lain hiperuresemia adalah alkohol, leukemia, karsinoma metastatik, multiple myeloma, hiperlipoproteinemia, diabetes mellitus, gagal ginjal, stress, keracunan timbal, dan dehidrasi akibat pemakaian diuretik.


1.2 Landasan Teori

A.    Definisi
Asam urat (AU) merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal dari pemecahan nukleotida purin.

B.     Struktur
Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang terdiri dari komponen karbon, nitrogen, oksigen dan hidrogen dengan rumus molekul C5H4N4O3. Pada pH alkali kuat, AU membentuk ion urat dua kali lebih banyak daripada pH asam.
Gambar 1. Struktur Asam Urat

Purin yang berasal dari katabolisme asam nukleat dalam diet diubah menjadi asam urat secara langsung. Pemecahan nukleotida purin terjadi di semua sel, tetapi asam urat hanya dihasilkan oleh jaringan yang mengandung xhantine oxidase terutama di hepar dan usus kecil. Rerata sintesis asam urat endogen setiap harinya adalah 300-600mg per hari, dari diet 600 mg per hari lalu dieksresikan ke urin rerata 600 mg per hari dan ke usus sekitar 200 mg per hari.

C.    Metabolisme
Dua pertiga total urat tubuh berasal dari pemecahan purin endogen, hanya sepertiga yang berasal dari diet yang mengandung purin. Pada pH netral urat dalam bentuk ion asam urat (kebanyakan dalam bentuk monosodium urat), banyak terdapat di dalam darah. Konsentrasi normal kurang dari 420 μmol/L (7,0 md/dL). Kadar urat tergantung jenis kelamin, umur, berat badan, tekanan darah, fungsi ginjal, status peminum alkohol dan kebiasaan memakan makanan yang mengandung diet purin yang tinggi. Kadar AU mulai meninggi selama pubertas pada laki-laki tetapi wanita tetap rendah sampai menopause akibat efek urikosurik estrogen. Dalam tubuh manusia terdapat enzim asam urat oksidase atau urikase yang akan mengoksidasi asam urat menjadi alantoin. Defisiensi urikase pada manusia akan mengakibatkan tingginya kadar asam urat dalam serum. Urat dikeluarkan di ginjal (70%) dan traktus gastrointestinal (30%). Kadar asam urat di darah tergantung pada keseimbangan produksi dan ekskresinya. Sintesis asam urat dimulai dari terbentuknya basa purin dari gugus ribosa, yaitu 5-phosphoribosyl-1-pirophosphat (PRPP) yang didapat dari ribose 5 fosfat yang disintesis dengan ATP (Adenosine triphosphate) dan merupakan sumber gugus ribose. Reaksi pertama, PRPP bereaksi dengan glutamin membentuk fosforibosilamin yang mempunyai sembilan cincin purin. Reaksi ini dikatalisis oleh PRPP glutamil amidotranferase, suatu enzim yang dihambat oleh produk nukleotida inosine
monophosphat (IMP), adenine monophosphat (AMP) dan guanine monophosphat (GMP). Ketiga nukleotida ini juga menghambat sintesis PRPP sehingga memperlambat produksi nukleotida purin dengan menurunkan kadar substrat PRPP. Inosine monophosphat (IMP) merupakan nukleotida purin pertama yang dibentuk dari gugus glisin dan mengandung basa hipoxanthine. Inosine monophosphat berfungsi sebagai titik cabang dari nukleotida adenin dan guanin. Adenosine monophospat (AMP) berasal dari IMP melalui penambahan sebuah gugus amino aspartat ke karbon enam cincin purin dalam reaksi yang memerlukan GTP (Guanosine triphosphate). Guanosine monophosphat (GMP) berasal dari IMP melalui pemindahan satu gugus amino dari amino glutamin ke karbon dua cincin purin, reaksi ini membutuhkan ATP.
Adenosine monophosphate mengalamideaminasi menjadi inosin, kemudian IMP dan GMP mengalami defosforilasi menjadi inosin dan guanosin. Basa hipoxanthine terbentuk dari IMP yang mengalami defosforilasi dan diubah oleh xhantine oxsidase menjadi xhantine serta guanin akan mengalami deaminasi untuk menghasilkan xhantine juga. Xhantine akan diubah oleh xhantine oxsidase menjadi asam urat.

 

Gambar 2. Metabolisme Asam Urat

Asam urat diginjal akan mengalami empat tahap yaitu asam urat dari plasma kapiler masuk ke glomerulus dan mengalami filtrasi di glomerulus, sekitar 98-100% akan direabsorbsi pada tubulus proksimal, selanjutnya disekresikan kedalam lumen distal tubulus proksimal dan direabsorbsi kembali pada tubulus distal. Asam urat akan diekskresikan kedalam urine sekitar 6% - 12% dari jumlah filtrasi. Setelah filtrasi urat di glomerulus, hampir semua direabsorbsi lagi di tubuli proksimal. PH urin yang rendah di traktus urinarius menjadikan urat dieksresikan dalam bentuk asam urat.

D.    Hiperurisemia
Hiperurisemia didefinisikan sebagai kadar AU serum lebih dari 7 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dL pada wanita. Hiperurisemia yang lama dapat merusak sendi, jaringan lunak dan ginjal. Hiperurisemia bisa juga tidak menampakkan gejala klinis/ asimptomatis. Dua pertiga dari hiperurisemia tidak menampakkan gejala klinis. Hiperurisemia terjadi akibat peningkatan produksi asam urat atau penurunan ekskresi atau sering merupakan kombinasi keduanya. Hiperurisemia akibat peningkatan produksi hanya sebagian kecil dari pasien dengan hiperurisemia itupun biasanya disebabkan oleh diet tinggi purin (eksogen) ataupun proses endogen (pemecahan asam nukleat yang berlebihan).

E.     Kadar Asam Urat
·         Dewasa: laki-laki : 4,0 – 8,5 mg/dl atau 0,24 - 0,52 mmol/L
·         Wanita : 2,7 – 7,3 mg/dl atau 0,16 – 0,43 mmol/L
·         Manula : sedikit lebih tinggi
·         Anak-anak : 2,5 – 5,5 mg/dl atau 0,12 – 0,32 mmol/L
·         Bayi : 2,62 mg/L

Faktor-faktor yang mempengaruhi:
·         Stress, menyebabkan kadar asam urat dalam serum meningkat.
·         Kontras radiologi menyebabkan kadar asam urat dalam serum menurun dan kadar dalam urine meningkat.
·         Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum : alkohol, asam askorbit, aspirin dosis rendah, kafein, cisplatin, diazoxide, diuretik, epinefrin, ethambutol, levodopa, metal-dopa, asam nikotinat, fenotiazin, dan theofilin.
·         Obat-obatan yang menurunkan kadar asam urat dalam serum: alopurinol, aspirin dosis tinggi, azathioprin, clofibrat, kortikosteroid, estrogen, infuse glucose, guafenisin, manitol, probenecid, dan warfarin.
·         Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam urine : asam askorbit, calcitonin, citrate, dicumarol, estrogen, steroid, iodine, gliceril guaiacolat, fenolsulfonftalin, probenecid, salisilat, dan tetrasiklin kadaluarsa.

Nilai abnormal

1. Kadar dalam serum meningkat (hiperuresemia)
·         Pirai (gout)
·         Intake purin yang berlebihan
·         Gangguan metabolisme purin pada bayi (genetik)
·         Karsinoma metastase
·         Multiple myeloma
·         Leukemia
·         Khemoterapi karsinoma
·         Rhabdomiolisis (olahraga/latihan yang berat), luka baka, trauma, penurunan kesadaran pada epilepsy, infark miokard)
·         Penyakit ginjal kronik
·         Asidosis (ketotik atau laktak)
·         Hipotiroid
·         Kehamilan dengan keracunan (eklampsia)
·         Hiperlipoproteinemia
·         Alkohol
·         Idiophatik

2. Kadar dalam darah menurun
·         Penyakit Wilson
·         Sindroma Fnconi
·         Keracunan Pb (timah)
·         Ikterus karena atrofi hati



1.3 Tujuan Praktikum
             
Untuk menentukan kadar asam urat dalam sampel serum darah.




BAB II
ALAT DAN BAHAN

Alat :
-          Tabung Reaksi
-          Mikropipet 10 μl, 1000 μl
-          Kuvet
-          Rak Tabung
Bahan :
-          Serum Darah
-          Reagen Urine Acid (Kitt)
-          Larutan Standar untuk Asam Urat





BAB III
CARA KERJA

Cara Kerja :

1.      Memasukkan 1000 μl reagen kitt ke dalam tabung reaksi menggunakan mikropipet.
2.      Kemudian menambahkan 20 μl sampel dalam bentuk serum kocok dan diinkubasi pada suhu 37˚C selama 10 menit.
3.      Kemudian mengukur absorbans sampel (ΔA sampel) dan standar (ΔA standar) terhadap blanko reagen dengan waktu 60 menit dan mencatat hasilnya.
Perhitungan : 
      
Standar Asam Urat :
-          Pria      = 3.4 – 7.0 mg/dl (202.3 – 416.5 mmol/l)
-          Wanita = 2.4 – 5.7 mg/dl (142.8 -339.2 mmol/l)




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

Diketahui :
-          Absorbansi sampel = 0,044
-          Absorbansi standar = 0,081

Perhitungan :
 3,25 mg/dl (normal)


B. Pembahasan

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) ataupun hewan (daging, jeroan, ikan sarden) (Almatsier, 2004).
            Dalam keadaan normal, setiap orang memiliki asam urat didalam tubuhnya, tapi jumlahnya sedikit. Dalam beberapa keadaan, misalnya konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi atau karena ginjal kurang mampu mengeluarkannya dalam tubuh, maka kadar asam urat dalam darah akan meningkat (Antika, 2011).
            Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah dilakukan pembacaan pada spektrofotometer. Sebelum dibaca pada spektrofotometer, sampel diinkubasi terlebih dahulu selama 10 menit yaitu campuran reagen asam urat dan plasma darah yang menghasilkan warna merah muda. Berdasarkan dari hasil pengamatan pengukuran kadar asam urat dalam darah yang diambil dari salah satu pasien (perempuan) memiliki kadar asam urat 3,25 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa praktikan tersebut tidak menderita asam urat atau kadar asam urat dinyatakan normal.  Berdasarkan literatur, kadar asam urat perempuan yaitu berkisar antara 2,4 – 5,7 mg/dl (Wortman, 1993).






BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Pada praktikum Biokimia Gizi tentang Pemeriksaan Kadar Asam Urat Serum didapatkan hasil kadar asam urat serum sebesar 3,25 mg/dl dari sampel darah (perempuan). Hal ini menunjukkan bahwa praktikan tersebut tidak menderita asam urat atau kadar asam urat dinyatakan normal. 







DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2004.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Antika.2011.Penyebab Reumatik Gout.Diakses dari http://delpanantika.com.Tanggal 24 Desember 2014 pukul 19.19 WITA
Ellyza Nasrul, Sofitri.2012.Jurnal Kesehatan Andalas tentang Hiperurisemia pada Pra Diabetes. Bagian Patologi Klinik FK Unand
Syukri, Maimun.2007.Jurnal tentang Asam Urat dan Hiperuresemia. Depatemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Unsyiah/BPK
Wortman.1993.Penyakit Sendi.Jakarta : Raja Grafindo Persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar