Kehamilan
merupakan kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh
didalam tubuhnya (yang pada umumnya didalam rahim). Kehamilan normal berkisar
antara 38-40 minggu atau 266 hari atau 9,5 bulan atau 38 minggu pasca ovulasi
atau 40 minggu dari akhir pertama haid. Ovulasi merupakan proses pelepasan
telur yang telah matang dari dalam rahim
untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya
terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum
masa haid berikutnya.
Tanda-tanda
kehamilan :
1.
Tidak menstruasi atau tidak
mengalami masa haid seperti biasanya
2.
Tanda lainnya : tidak selalu
dirasakan/terjadi pada setiap wanita :
a)
Peningkatan frekuensi buang air
kecil
b)
Payudara membesar dan menjadi lebih
sensitif
c)
Rasa mudah lelah dan mengantuk
d)
Lebih sensitif terhadap bau
3.
Tes kehamilan (lebih akurat)
4.
Detak jantung janin
5.
Gerakan janin
6.
Ultrasonografi (USG) : dapat melihat
janin yang berusia 5-6 minggu serta mampu mendeteksi gerakan dan detak jantung
saat masih berusia 7-8 minggu.
Pertambahan Berat
Badan Ibu Selama Kehamilan
Berat badan
sebelum konsepsi dan pertambahan berat badan selama hamil merupakan indikator
memperkirakan laju pertumbuhan janin. American College of Obstetrics and
Gynaecology menganjurkan pertambahan berat badan selama hamil adalah
sebesar 10 - 12,3 kg. Jadi bagi para bumil yang sedang menjalani masa
kehamilan, jangan takut menjadi gemuk karena bertambahnya berat badan pada saat
kehamilan sangat dianjurkan untuk mengetahui seberapa besar perkembangan dan
pertumbuhan si calon bayi.
Namun, jika kenaikan
berat badan yang melebihi kisaran normal akan sangat beresiko terjadinya
komplikasi didalam kandungan, misalnya keracunan atau pre-eklampsia. Selain
itu, berat anak yang dikandung akan terlalu besar sehingga mempersulit proses
kelahiran. Pre-eklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi
yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam
urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada
kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan,
meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.
Demikian juga sebaliknya, jika kenaikan berat badan bumil kurang dari yang
dianjurkan akan menyebabkan berat badan janin juga kurang atau yang biasa
disebut dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Dampak negatif lainnya adalah
dapat mempertinggi terjadinya kelahiran prematur bahkan dapat menimbulkan
keguguran, terjadi gangguan kesehatan rahim, dan lain sebagainya.
Selain kenaikan
berat badan, ada hal penting lainnya yang harus diperhatikan pada saat
kehamilan, yaitu kecukupan gizi. Zat gizi didalam makanan merupakan sumber
satu-satunya sumber janin tumbuh didalam kandungan. Sebab zat gizi pada makanan
sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan sel, proses pematangan fungsi
organ, pertumbuhan sistem saraf, dan persediaan energi untuk si janin tersebut.
Dengan kata lain, semakin terpenuhi kecukupan zat-zat gizinya maka
tumbuh-kembang janin akan semakin baik.
Jadi, bagi para
bumil yang menginginkan calon bayinya tetap sehat, maka dianjurkan untuk
mengecek setiap perkembangan berat badan si bumil itu sendiri. Pastikan
pertambahan berat badan bumil sudah sesuai dengan yang dianjurkan, agar bumil
dan sang buah hati tidak beresiko terhadap komplikasi penyakit lain dan bayi
dapat lahir dengan sehat dengan berat badan normal.